Komisi X Apresiasi Kinerja Kemenpar Tahun 2016
Komisi X DPR memberikan apresiasi kepada Kementerian Pariwisata atas prestasi yang diraih pada tahun 2016, seperti daya daya serap yang baik, Pesona Indonesia yang mendapat 46 penghargaan di 22 negara, opini Wajar Tanpa Pengecualian, dan penilaian sementara dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi dengan nilai BB (sangat baik).
Demikian disampaikan Wakil Ketua Komisi X DPR Sutan Adil Hendra saat membacakan kesimpulan rapat kerja Komisi X dengan Menteri Pariwisata Arief Yahya beserta jajaran di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (17/01/2017).
“Realisasi daya serap APBN-Perubahan Tahun Anggaran 2016 per akhir Desember 2016 sebesar 78,1 persen, atau Rp 3,299 triliun dan total pagu Rp 4,224 triliun. Pada tahun 2016, Kemenpar juga berhasil memperoleh predikat opini laporan keuangan Wajar Tanpa Pengecualian (WTP),” jelas Sutan.
Namun, lanjut Sutan, Komisi X mendesak Kemenpar untuk melakukan beberapa langkah strategis dalam meningkatkan kinerja di tahun 2017 ini. Pertama, Komisi X meminta Kemenpar melakukan langkah-langkah strategis agar devisa sektor pariwisata meningkat secara signifikan, dan menjadi salah satu sumber devisa terbesar.
“Kemudian, Kemenpar untuk mengevaluasi kebijakan bebas visa terhadap 169 negara secara komprehensif, dan melakukan langkah-langkah yang lebih sungguh-sungguh terhadap adanya dampak kunjungan bebas visa tersebut, dan berkoordinasi dengan Kementerian atau Lembaga lain,” tambah Sutan.
Komisi X, masih kata politisi F-Gerindra itu, Komisi X juga mendesak Kemenpar untuk lebih fokus mempromosikan daerah wisata di Indonesia ke luar negeri, dengan memperhatikan keunikan destinasi wisata, jenis wisata dan target wisman.
“Berikutnya, Kemenpar untuk engevaluasi target kunjungan wisatawan mancanegara dengan mempertimbangkan potensi wisman yang akan berkunjung kembali, pelintas batas antarnegara, minat khusus wisatawan, MICE, wisatawan personal, pengaruh insentif promosi dan alokasi anggaran,” tambah Sutan.
Politisi asal dapil Jambi itu juga mengatakan, pihaknya meminta Kemenpar untuk mengantisipasi berbagai permasalahan yang kemungkinan muncul di tahun 2017, agar target yang telah ditetapkan pada RKP dapat terwujud, serta menyampaikan langkah-langkah yang telah dan yang belum dilakukan dalam rangka menindaklanjuti rekomendasi Panja Pemasaran dan Destinasi Pariwisata Komisi X DPR.
Sebelumnya, Menteri Pariwisata Arief Yahya menjelaskan, realisasi daya serap APBN-Perubahan Tahun Anggaran 2016 per akhir Desember 2016 sebesar 78,1 persen, atau Rp 3,299 triliun dan total pagu Rp 4,224 triliun.
Menpar menjelaskan, permasalahan yang menghambat pelaksanaan APBN-P 2016 diantaranya data yang belum realtime per bulan, dalam rangka pengambilan keputusan. Kemudian masih terbatasnya homestay desa wisata dalam rangka pemerataan manfaat pariwisata kepada masyarakat, dan keterbatasan seat capacity atau slot penerbangan.
Menpar juga melaporkan, dalam kurun waktu Januari hingga November 2016, kunjungan wisatawan mancanagera ke Indonesia mencapai 10,4 juta kunjungan, dari target 12 juta kunjungan. Sementara untuk wisatawan nusantara, tercapai 239 juta perjalanan, dari target 260 juta perjalanan.
“Program Wonderful Indonesia atau Pesona Indonesia mendapatkan 46 penghargaan di 22 negara. Bahkan untuk penghargaan World Halal Tourism Award 2016, Indonesia memenangkan 12 dari 16 kategori yang dilombakan,” jelas Menpar.
Pada tahun 2016 juga, masih kata Menpar, Kemenpar juga berhasil memperoleh predikat opini laporan keuangan Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atas laporan keuangan tahun anggaran 2015. Kemudian untuk capaian kinerja Kemenpar berdasarkan penilaian Kemenpan RB, nilai sementara pada tahun 2016 adalah BB, atau sangat baik. (sf), foto : kresno/hr.